Budaya Cina sangat menarik, seperti halnya topik makam. Makam Tionghoa memiliki arti khusus, tidak hanya bagi yang sudah meninggal tetapi juga bagi keturunan yang masih hidup.

Berikut beberapa fakta menarik tentang makam Tionghoa di Indonesia:

Batu nisan di kuburan unik dan juga menentukan status

Pada zaman dahulu, makam Cina bongpaynya (batu nisan) dibuat dari kayu untuk orang yang tidak mampu. Namun, untuk makam para pejabat dan orang kaya, mereka biasanya menggunakan batu bongpay dan mengukir berbagai simbol keagamaan di makam mereka.

Ornamen bongpay diambil dari berbagai pola, gambar yang berkaitan dengan sejarah para dewa, simbol keberuntungan, kemakmuran, pengabdian dan hal-hal baik.

Bongpay biasanya terbuat dari batu, marmer, granit atau sejenisnya. Seperti Bongpay Kuburan Granit dari Bintang Antik Sejahtera, pabrik pengrajin marmer yang terpercaya. Tidak hanya Bongpay, tetapi juga banyak kerajinan pemakaman lainnya seperti Makam Kristen Modern, makam Katolik, dll.

Ada juga banyak kerajinan lainnya seperti wastafel marmer, meja makan marmer modern dan masih banyak lagi.

Konsep tentang kematian juga mempengaruhi ukuran kuburan

Masyarakat tradisional Tiongkok memiliki konsep kematiannya sendiri. Tradisional Cina percaya bahwa orang mati akan pergi ke dunia lain.

Dunia ini mirip dengan dunia kehidupan manusia. Jadi ketika orang Tionghoa tradisional dikuburkan, mereka memakai pakaian terbaik, dan semua hal favorit hidup juga dikuburkan.

Ukuran kuburan menunjukkan status atau kekayaan orang yang dikuburkan

Makam tradisional Tionghoa di Indonesia dibangun dengan sebaik-baiknya dan sebesar-besarnya sebagai penghormatan kepada almarhum.

Kuburan yang besar dan luas juga menandakan status atau kekayaan orang yang meninggal semasa hidupnya. Juga menunjukkan posisi dan kedudukan keluarga yang ditinggalkan.

Konsep unik kehidupan setelah kematian

Kebanyakan keturunan Tionghoa percaya bahwa kehidupan setelah kematian seperti kehidupan sebelum kematian.

Banyak orang keturunan Tionghoa kuno percaya bahwa tradisi membakar rumah kertas atau membakar uang kertas (Gin Cua) akan menguntungkan mereka yang sudah ada di sana. Rumah dan uang yang dibakar menjadi rumah beserta isinya di alam bebas.

Ada tempat untuk dupa dan pembakaran uang kertas (kertas doa)

Banyak orang keturunan Tionghoa kuno percaya bahwa tradisi membakar rumah kertas atau membakar uang kertas (gin cua) akan menguntungkan mereka yang sudah ada di sana. Rumah dan uang yang dibakar menjadi rumah beserta isinya di alam bebas.

Ada persembahan di kuburan

Persembahan seperti buah-buahan dibuat pada Hari Cheng Beng.

Itulah tadi beberapa fakta menarik dan unik tentang makam Tionghoa. Semoga bermanfaat!