Sejak kali pertama diluncurkan, TikTok membatasi durasi video yang diunggah pengguna dengan tujuan untuk dikonsumsi dengan cepat. Kini jejaring sosial TikTok dikabarkan akan memperpanjang durasi video yang dapat diunggah oleh penggunanya.

Pada saat Tiktok meluncur untuk pertama kalinya, platform video asal China ini hanya bisa mengunggah konten maksimal 1 menit. Lalu pada tahun lalu diperpanjang menjadi maksimal tiga menit.

Setelah TikTok meluncurkan fitur video berdurasi tiga menit, tampaknya sekarang itu bukan video terlama yang bisa dibuat pengguna. Pada Senin (28/2), perusahaan mengumumkan akan memperluas durasi maksimum video menjadi 10 menit.

Pembaruan tersebut merupakan peningkatan terbesar dan akan diluncurkan secara global. “Kami selalu memikirkan cara baru untuk membawa nilai bagi komunitas kami dan memperkaya pengalaman TikTok,” kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada The Verge.

Dengan menghadirkan video panjang, TikTok diduga ingin bertarung lebih ketat dengan Youtube di pasar video-video berdurasi panjang.

Uniknya, ketika TikTok masuk ke segmen video panjang, para pesaingnya seperti Youtube sendiri dan Instagram justru mengembangkan fitur video pendek.

Instagram misalnya meluncurkan Reels pada 2021 dan di tahun yang sama Youtube memperkenalkan Shorts. Sementara Snapchat sudah lebih dulu dengan Spotlight pada 2020.

Dan sekarang juga sedang banyak sekali trend download video dari TikTok dan diupload ke platform lain.

Mereka biasanya menggunakan Snaptiktok di https://snaptiktok.org untuk mengunduh video TikTok tanpa watermark. Sehingga bisa dijadikan ulang sebagai bahan untuk konten Youtube maupun Instagram.

Meskipun popularitas TikTok yang meroket didasarkan pada aliran video pendek tanpa akhir yang dirancang untuk menarik perhatian pengguna, perusahaan telah mendorong konten yang lebih panjang untuk sementara waktu.

Video yang lebih panjang memungkinkan TikTok dapat bersaing dengan YouTube dan menangkap pengguna yang lebih tua serta meningkatkan waktu keterlibatan secara keseluruhan di aplikasi.

Dikutip The Verge, Selasa (1/3), Navarra mengatakan konten dengan bentuk yang lebih panjang secara umum lebih mudah untuk dimonetisasi dan membuat orang tetap berada di platform lebih lama. Akan tetapi, ia mengatakan TikTok perlu mencari tahu bagaimana memposisikan dan menyajikan video-video ini di platformnya dengan tepat.