Sifatnya yang manja dan lucu membuat kucing menjadi hewan peliharaan pilihan banyak orang. Tidak hanya itu, bulu yang lembut dan tebal menjadi nilai tambah karena mengelus kucing dapat membantu menghilangkan stres fisik. Oleh karena itu, kesehatan bulu kucing perlu diperhatikan dan dirawat agar tidak rontok.

Sayangnya, banyak pemilik kucing percaya bahwa rambut rontok biasa terjadi pada hewan ini. Padahal, kondisi ini harus segera ditangani agar tidak berdampak negatif pada kucing. Apa sebenarnya penyebab rambut rontok pada kucing yang harus diwaspadai? Berikut penjelasannya:

Ada masalah kesehatan pada kulit

Kucing Anda mungkin mengalami infeksi seperti kurap (infeksi jamur), berkembangnya parasit seperti tungau atau kutu, atau kondisi kulit kucing lainnya yang disebabkan oleh alergi. Karena ini mengiritasi kulit, kucing akan terus menggaruk untuk menghilangkan rasa gatalnya. Efeknya, tentu saja, kucing akan mudah botak atau mengembangkan hairball saat merawat atau mencakar area tersebut.

Hormon yang tidak seimbang

Rambut rontok pada kucing juga bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Hormon tertentu bertanggung jawab atas pertumbuhan bulu kucing dan juga dapat menyebabkan kerontokan bulu pada kucing. Kelebihan atau kekurangan hormon ini dapat menyebabkan kerontokan rambut. Anda mungkin juga menemukan bahwa kucing hamil atau menyusui melepaskan bulunya selama ini karena perubahan hormon mereka, tetapi jangan terlalu khawatir karena bulunya akan tumbuh kembali seiring waktu.

Merasa stres

Saat kucing stres dan menjilat atau mencakar secara kompulsif, bulunya bisa rontok. Dokter hewan menyebutnya "alopesia psikogenik". Kucing yang memilikinya cenderung mengorek perut, panggul, dan cakarnya. Ini lebih sering terjadi pada ras wanita. Obati luka mereka dan tanyakan kepada dokter hewan apakah mereka membutuhkan antidepresan atau perubahan lingkungan.

Pola makan yang buruk dan penyakit tertentu

Pola makan yang buruk, kesehatan yang buruk, atau penyakit yang tidak terdeteksi dapat menyebabkan kucing kehilangan bulunya. Oleh karena itu disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mengetahui penyebab pasti kerontokan rambut dan penanganan yang tepat. Hal ini dikarenakan beberapa penyebab kerontokan bulu pada kucing juga dapat menyerang manusia dan menular.

Penyebab langka lainnya

Kucing silsilah seperti kucing Himalaya dan Bengal lebih cenderung memiliki gen penyebab kerontokan rambut. Sementara ras lain, seperti Sphynx, menjalani pembiakan khusus untuk mencegah rambut mereka tumbuh. Ada beberapa kondisi lain yang bisa dibilang langka yang menyebabkan rambut rontok pada kucing, termasuk gejala masalah sistem kekebalan tubuh, diabetes, tiroid yang terlalu aktif, atau kanker.

Sayangnya, banyak pemilik kucing percaya bahwa bulu yang rontok biasa terjadi pada hewan ini. Namun Anda tidak perlu khawatir karena ada cara mengatasi bulu hewan peliharaan rontok yang bisa Anda temukan di Majalahtren.com. Dan selain tentang hewan juga ada informasi menarik lainnya seperti manfaat makan teripang atau timun laut bagi kesehatan, tips meredakan jerawat yang aman, dan masih banyak lagi informasi yang bermanfaat.

Itulah beberapa penyebab rambut rontok pada kucing yang perlu diwaspadai dan segera ditangani. Ingatlah untuk selalu merawat kucing kesayanganmu secara rutin, ya!